Buya Masoed Abidin Ajak Teladani Pola Hidup Sehat dan Tumbuhkan Cinta kepada Lembaga
Pengajian rutin perkuat nilai spiritual dan komitmen pengabdian insan YARSI Sumbar
PADANG – Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat kembali menggelar Pengajian Bulanan pada Jum’at, 24 Oktober 2025, yang kali ini dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom Meeting.
Kegiatan rutin tersebut diikuti oleh jajaran pengurus, pimpinan unit, serta pemegang amanah struktural di lingkungan YARSI Sumbar.
Pengajian menghadirkan ulama terkemuka Buya H. Masoed Abidin, yang juga Pembina YARSI Sumbar, dengan tema “Pola Hidup Sehat Rasulullah”.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat keimanan, memperdalam wawasan keislaman, serta menanamkan nilai-nilai keikhlasan dan cinta terhadap lembaga di lingkungan YARSI Sumbar.
Keseimbangan Kesehatan Jasmani dan Rohani
Sekretaris Pengurus YARSI Sumbar, Jimmi Syah Putra Ginting, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai lembaga dakwah yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, YARSI Sumbar memandang Nabi Muhammad SAW sebagai teladan terbaik dalam menjalani kehidupan yang seimbang.
“Tema Pola Hidup Sehat Rasulullah ini sangat relevan dan sejalan dengan visi YARSI untuk menyeimbangkan kesehatan jasmani dan rohani,” jelasnya.
Jimmi berharap seluruh jajaran YARSI Sumbar dapat mengimplementasikan sunah-sunah Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Tujuannya agar tercipta lingkungan kerja yang tidak hanya profesional, tetapi juga berintegritas dan sehat secara paripurna,” tambahnya.
Rasulullah Teladan Hidup Sehat
Dalam tausiahnya, Buya H. Masoed Abidin menjelaskan bahwa Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok yang jarang sakit karena memiliki pola hidup yang seimbang, disiplin, dan penuh kesadaran spiritual.
Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau menyampaikan: “Ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh manusia: kesehatan dan waktu luang.”
Buya menuturkan, Rasulullah selalu menjaga kesehatan diri di tengah kesibukan berdakwah. Beliau mampu mengatur waktu antara aktivitas dan istirahat, serta menjalin hubungan sosial dengan penuh kasih sayang.
“Sehat adalah ketaatan. Rasulullah mengajarkan kita hidup dalam keteraturan, disiplin, dan keseimbangan antara jasmani dan rohani,” terang Buya.
Menurutnya, sehat tidak hanya berarti tubuh yang kuat, tetapi juga jiwa yang tenang dan hati yang bersih. Rasulullah SAW mencontohkan pentingnya kebersihan diri, kesederhanaan, serta rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
Menanamkan Cinta kepada Lembaga
Selain berbicara tentang pola hidup sehat, Buya Masoed Abidin juga menyampaikan pesan penting tentang menanamkan cinta kepada lembaga tempat kita berkhidmat.
“Kita tidak akan mencintai sesuatu yang tidak kita kenali. Karena itu, langkah pertama adalah memahami lembaga ini, yaitu dengan mengenal sejarah, visi, dan tujuannya,” ujarnya.
Menurut Buya, cinta kepada lembaga harus diwujudkan dalam tiga sikap utama:
1. Memahami lembaga dengan sepenuh hati.
2. Bertanya kepada diri sendiri: apa yang bisa kita berikan untuk lembaga, bukan sebaliknya.
3. Berpikir untuk kemajuan masa depan lembaga dengan semangat gotong royong dan keikhlasan.
“Lakukan dengan ikhlas. Ikhlas mengharap ridha Allah, ikhlas menyenangkan hati, dan ikhlas menghilangkan beban,” pesannya.
Buya juga berpesan agar setiap insan YARSI Sumbar tidak kehilangan kesabaran dan terus menumbuhkan semangat ikhlas dan cerdas.
“Jangan hilang kesabaran. Tumbuhkan semangat ikhlas dan cerdas. Insya Allah, lembaga ini akan terus maju dan membawa keberkahan bagi semua,” tuturnya.
Beliau menutup tausiah dengan perumpamaan yang menyentuh:
“Berpikirlah seperti orang yang memasukkan koin kecil ke dalam kotak amal. Mungkin koin kita hanya lima sen, tetapi di dalam kotak itu terkumpul banyak koin. Di situlah ada bagian dari kita.”
Komitmen YARSI Sumbar
Kegiatan Pengajian Bulanan ini menjadi wujud nyata komitmen YARSI Sumbar dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, berakhlak mulia, serta memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya kesehatan berdasarkan ajaran Islam.
Melalui kegiatan ini, YARSI Sumbar terus berupaya memperkuat nilai spiritual, menumbuhkan budaya kerja yang harmonis, dan mengokohkan semangat kebersamaan dalam pengabdian kepada Allah SWT.